Berita Desa

Rawan Gempa, 9 Desa di Atas Sesar Cugenang Diubah Jadi Jalur Hijau

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

CIANJUR – Patahan aktif Cugenang yang baru ditemukan disebut sebagai penyebab gempa bumi Cianjur sebesar 5,6 magnitudo terjadi.

Patahan ini terindikasi memiliki panjang 9 kilometer yang melintasi 8 desa di Kecamatan Cugenang dan 1 desa di Kecamatan Cianjur.

Meliputi Ciherang, Ciputri, Cibeureum, Nyalindung, Mangunkarta, Sarampat, Benjot, dan Cibalakan di Cugenang serta Desa Nagrak di Kecamatan Cianjur.

Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), radius 350-500 meter dari Patahan Cugenang disebut sebagai zona bahaya.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Iwan Suprijanto mengatakan, zona tersebut tidak boleh lagi dibangun infrastruktur.

Sehingga disarankan, zona bahaya ini diubah menjadi area non-hunian atau jalur hijau.

“Kami rekomendasikan jadi jalur hijau, pertanian, ruang terbuka hijau, perkebunan, dan sebagainya yang dikuasai Pemerintah Daerah (Pemda),” jelas Iwan dalam tinjauan infrastruktur terdampak gempa Cianjur, Minggu (11/12/2022).

Sementara berdasarkan hasil pendataan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan menggunakan aplikasi Rumah Terdampak Bencana (Rutena), total ada 3.993 unit rumah rusak di sepanjang Sesar Cugenang tersebut.

Selain itu, terdapat pula 10 fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) termasuk sekolah serta masjid yang terdampak.

Sementara saat ini, Ditjen Perumahan tengah membangun Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku sebanyak 200 unit dengan total lahan 2,5 hektar untuk warga terdampak gempa yang rumahnya rusak berat.

Juga tengah disiapkan lahan oleh Pemda di Kecamatan Mande seluas 30-45 hektar untuk pembangunan RISHA sebanyak 1.600-an unit.

“Artinya ketika masyarakat dipindahkan dan dapat ganti rugi di lahan relokasi, maka tanah dan rumah aset mereka harus dilepas, agar tidak ada lagi masyarakat yang membangun di lokasi ini,” tutup Iwan.

Sumber : Kompas.com

Penulis  : Aisyah Sekar Ayu Maharani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *