Beritadesa.tv Kinali – Ketua Komisi IV DPRD Sumatera Barat Zulkenedi Said SE,SH,MH,MM terjun langsung ke lokasi perbaikan jalan amblas di Lubuk Puta Jorong Mandiangin, Kanagarian Katiagan, Kec.Kinali, Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat yang sudah mengalami amblas sejak satu tahun belakangan ini.
“Yang lain biarlah berjanji, kami yang mengerjakan,” ujar Zulkenedi kepada awak beritadesa.tv di Mandiangin leawat telepon selulernya Senen (11/12).
Masyarakat menyambut gembira langkah yang diambil pihak Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pasaman Barat dengan dampingan dari Ketua Komisi DPRD itu. Perbaikan jalan itu akan memulihkan perekonomian masyarakat Jorong Mandiangin yang sangat terkendala oleh keadaan jalan rusak itu.
Rasa ketakutan masyarakat lewat Lubuk Puta itu akan segera hilang karena selama ini mereka dihantui kekhawatiran mendalam jika jalan itu tiba-tiba amblas saat mereka lewat. Mereka bisa terjatuh masuk Lubuk Puta dan buaya ganas siap memangsa mereka.
Ikut dalam terjun langsungnya Zulkenedi Said itu antara lain, Dr. Mas Mera Staf Ahli DPRD Sumbar, Kepala Dinas PUPR Sumatera Barat, Wali Nagari Katiagan Endang Putra dan Kepala Jorong Mandiangin, Alfian Bagindo Bungsu.
Menurut keterangan masyarakat, Endang Putra sudah meraung-raung untuk mencari bantuan dan solusi untuk perbaikan jalan tersebut. Kali ini diterima keluhannya yang selama ini dinilai tak sabar. Sementara pihak DPRD Sumbar sudah jauh hari sudah memberi sinyal akan turun memperbaiki jalan yang amblas itu.
Dusun Mandiangin merupakan dusun pantai Barat yang sangat strategis karena menghasilkan produk ikan laut basah segar dan kering serta ikan laut tawar yang lezat ori dan tidak tercemar. Namun ada pihak yang mengatakan Lubuk Puta itu jadi ganas gara-gara kebijakan petinggi Perkebunan Kelapa Sawit yang ada disekelilingnya. Mereka itulah menjadi biang keladinya.
Kehadiran dan kebijakan perusahaan itu merugikan masyarakat Mandiangin. Selain tidak pernah mendapat plasma, mereka juga tidak pernah mengenyam dana CSR dari perusahaan perkebunan itu. Kedua perusahaan perkebunan sawit itu adalah PT Prima Mulia Jaya (PMJ) dan PT. Lintas Internusa (LIN).
Berpuluh tahun perusahaan perkebunan itu berjaya di Jorong itu, masyarakat Mandiangin tidak pernah menuai hasil sepersen pun dari keberadaan dan keberhasilan mereka. Berbagai pihak hanya berdiam diri dan pihak pemerintah juga berpangku tangan. (z).