Era Milleinium sudah terlewati dan sekarang memasuki era digital dimana semuanya serba digital dari mulai bekerja, belajar hingga jualan.
Suka tidak suka saat ini memang eranya digital dan berbagai perlengkapan digital pun harus dimiliki hampir oleh semua orang yang beraktivitas seperti gadget, website dan tentu quota internetnya. Sosial media menjadi trend saat ini sehingga memudahkan untuk berkomunikasi.
Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, bukan hanya masyarakat perkotaan yang terlibat tapi juga masyarakat pedesaan dituntut ikut andil dalam digitalisasi di segala bidang.
Citikur adalah salah satu desa yang berencana ingin memiliki Jaringan Penyedia Internet sendiri untuk memudahkan para pelajar mau pun mahasiswa juga masyarakat pada umumnya dalam hal penggunaan internet yang sangat dibutuhkan saat ini.
Ide ini datang dari kalangan muda Citikur yang ingin desanya maju dan berkembang.
Untuk mewujudkan semua itu memang berat karena biaya yang lumayan mahal seperti pembelian tower dan perlengkapannya, pembelian quota internet untuk disebar ke masyarakat pengguna.
Rencana pembangunan jaringan internet ini disambut positif oleh Kepala Desa Citikur Asep Jeri ketika ditemui di kediamannya. Asep Jeri berharap rencana ini juga bisa menjadi pemasukan bagi Desa Citikur.
Jika rencana ini terwujud maka seluruh rumah di Desa Citikur bisa menikmati layanan internet dengan biaya murah.
Destinasi Wisata Citikur
Di sisi lain, untuk menambah pemasukan bagi desa, kalangan muda Citikur juga mengajukan ide untuk membangun area wisata dengan mengolah potensi yang ada diantaranya adalah Pembangunan Setu yang bisa berguna untuk penyaluran air ke sawah-sawah para petani.
Setu dijadikan tempat wisata dan dibangun dengan indah selayaknya tempat wisata agar bisa menarik para wisatawan lokal di kuningan.
Para pengunjung nantinya bisa menggunakan bebek-bebekan, snorkle, selfie dan fasilitas lainnya.
Lokasi pembangunan setu masih dalam pembahasan tapi ide awal ditentukan antara Leuwi Kalapa-Leuwi Gintung hinggal Leuwi Kalapa.
Ada juga Flying Fox yang start dari Jembatan hingga Leuwi Gintung, Arena ATF dan kolam renang.
Jika kedua rencana diatas berjalan lancar dan mendapat dukungan dari berbagai kalangan mulai dari masyarakat Citikur sendiri hingga Pemerintah Kabupaten maka otomatis pendapatan desa akan terus bertambah dan tidak akan bergantung kepada dana desa.
Selain itu maka kesejahteraan rakyatnya pun akan lebih baik sehingga kemiskinan berkurang bahkan hampir tidak ada karena masyarakat Citikur akan diberi kesempatan untuk berdagang apa pun di lokasi wisata. Semoga terwujud.
(Anggi Anggara, Kontributor Beritadesa.tv Kabupaten Kuningan)