Jakarta, Beritadesa.co – Jelang pelantikan Presiden dan Wapres Terpilih, 20 Oktober 2024 besok, secara marathon Prabowo juga telah memanggil sejumlah tokoh dan pimpinan Partai untuk mengisi jabatan Menteri, Wamen, Badan. Sejak Senen, 14 Oktober 2024 sejumlah tokoh telah hadir dipanggil Prabowo di kediamannya di Kertanegara No. 4, Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Beberapa diantaranya adalah tokoh dari politisi, profesional, akademisi serta wajah-wajah lama yang merupakan menteri di kabinet Presiden Joko Widodo,
Diketahui jadwal pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024 merujuk Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024, pengucapan sumpah/janji presiden dan wakil presiden 2024 dijadwalkan pada Minggu, 20 Oktober 2024. Pelantikan akan dilakukan di gedung DPR/MPR-RI, Senayan – Jakarta.
Semua calon menteri dan kepala lembaga yang dipanggil menyatakan setuju membantu kabinetnya, pemanggilan ini, merupakan ujung dari proses yang panjang. sebelum mengundang Prabowo dan tim telah melakukan pemantauan dan diskusi.
Kehadiran sejumlah kandidat Menteri dan Wamen ini mengundang perhatian para pemerhati desa serta aparatur desa seperti Kepala Desa, Anggota BPD dan Perangkat desa. Pasalnya, dari wajah dan nama yang datang, tidak satupun yang dinilai memiliki pemahaman dan komitmen kepedulian terhadap desa.
pemahaman atau Perlu kita ketahui, desa merupakan level pemerintahan terkecil yang memiliki peran penting karena berhubungan langsung dengan masyarakat. Bahkan desa memiliki peran dalam menunjang pemerintah pusat maupun daerah, sebagai garda terdepan dalam mencapai keberhasilan atas program pemerintah.
Untuk itu kepedulian pada sistem pemerintahan desa harus menjadi urgensi serta fokus perhatian bagi kandidat Menteri yang yang tak bisa terabaikan saat memimpin kementerian ini, baik di Kemendagri maupun Kemendes.
Visi Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 ini adalah “Bersama Indonesia Maju, Menuju Indonesia Emas 2045”, yang dikemas dalam 8 misi Asta Cita. Diantaranya ada beberapa program yang berkaitan erat dengan desa ; Mencetak dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan lumbung pangan desa, daerah, dan nasional, untuk mencapai swasembada pangan. Prabowo-Gibran akan meningkatkan produktivitas lahan pertanian melalui berbagai program intensifikasi dan ekstensifikasi lahan. Kedua program itu akan dilakukan di level desa, kecamatan, kabupaten/kota, dan nasional. Ada lagi kelanjutkan pembangunan infrastruktur desa, Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Program terbaru adalah menyediakan rumah murah bersanitasi baik untuk yang membutuhkan dalam program 3 juta rumah, dimana 2 juta ada di pesisir dan pedesaan.
Membangun dari desa menjadi strategi utama Prabowo-Gibran dalam pembangunan nasional. Untuk itu, program terkait pembangunan desa yang sudah dilaksanakan akan dilanjutkan dan ditingkatkan.
Dalam program ini, Terkait perumahan, Prabowo-Gibran akan membangun rumah murah dengan sanitasi baik untuk masyarakat yang membutuhkan, menyalurkan dana desa secara langsung dan dana kelurahan.
Sedikitnya, Prabowo-Gibran menargetkan 40 rumah dibangun atau direnovasi per desa/kelurahan per-tahun dengan total nasional mencapai tiga juta rumah mulai pada tahun kedua pemerintahannya.
Pasangan Prabowo – Gibran ini sangat peduli terhadap masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Mereka juga memiliki program untuk memberikan akses pada masyarakat pedesaan dan perkotaan yang membutuhkan rumah.
penguatan pemberdayaan desa, koperasi, dan lembaga Pancasila selaras visi Indonesia Maju dan misi Asta Cita dari pemerintahan Prabowo-Gibran. semua berlandaskan UUD 1945 dan Pancasila sebagai jati diri bangsa
Sayangnya, terkait dengan desa, pemanggilan sejumlah tokoh yang telah hadir, baik sebagai calon menteri, wakil menteri dan kepala lembaga yang akan duduk dan membantu pemerintahan kabinet Prabowo – Gibran dari pengamatan pegiat dan pemerhati desa sayangnya belum ada satupun tokoh yang benar-benar memahami dan mengetahui seluk-beluk tentang desa secara utuh.
Jelang Prabowo Gibran mengambil keputusan Menteri dan Wamen Desa, adalah sosok yang memahami karakter desa. Para pegiat dan pemerhati desa sangat berharap serta menginginkan keberadaan adanya menteri desa yang duduk di kabinet Prabowo-Gibran, tidak sekedar memenuhi pesanan politik tertentu, namun juga mengerti tentang bagaimana membangun desa, tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi desa. Termasuk rencana penyediaan rumah desa agar tidak salah sasaran.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah desa di indonesia pada tahun 2023 adalah 83.971 desa dan kelurahan. Jumlah yang sangat besar, apalagi terkait dengan obsesi membangun Indonesia dimulai dari desa.
Indra Utama, Ketua Umum DPP ABPEDNAS (Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional) Indonesia, yang ditemui disela-sela kesibukannya memberikan materi Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI mengungkapkan, “Program Presiden Prabowo kami nilai sangat bagus dan juga sesuai dengan semangat membangun Indonesia dari pinggiran, dari desa. Siapapun yang menjadi pembantu beliau, baik Menteri dan Wamen, harus bisa bekerja keras mewujudkan semua visi beliau, termasuk dalam pembangunan desa. Teman teman para pegiat desa, masyarakat desa dan aparatur desa berharap, sosok yang membantu Prabowo di Kementerian Desa, harus memahami karakter dan peduli desa.”
Pemerhati, aparatur dan masyarakat desa berharap yang di tunjuk sebagai Menteri Desa adalah sosok yang benar-benar paham dengan Desa, punya sejarah perjuangan bersama desa, jangan ujuk ujuk ditempatkan dan akan membuat Kemendes tidak berjalan maksimal, sama seperti pada 10 tahun terakhir. Desa jangan hanya dijadikan sebagai basis suara.
Dari usulan nama sejumlah organisasi desa yang tergabung dalam Desa Bersatu, muncul sejumlah nama yang direkomendasikan untuk mengisi posisi Menteri Desa seperti Budiman Sujatmiko tokoh pejuang lahirnya UU Desa dan usulan Wamennya adalah Muhammad Asri Anas tokoh perjuangan reviai UU Desa dan Ketua Umum Desa Bersatu.
“Jika kedua nama ini dipasangkan, kami percaya Desa akan sangat maju untuk bisa menopang kebijakan Bapak Prabowo dalam pembangunan desa,” tegas Surta Widjaya, Ketua Umum Apdesi.